BATAM -- Rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsi dalam waktu dekat mengancam kelangsungan usaha kecil dan menengah di Batam.
Pokja UKM Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Batam Sarifudin Andi Bolla mengatakan, kebijakan pemerintah untuk menaikan BBM bersubsi akan berdampak pada UKM yang ada di Batam.
Sebagaimana diketahui, rencana kenaikan harga BBM bersubsidi untuk menyelamatkan APBN yang terancam bengkak karena harga minyak dunia semakin meroket.
"Sebagian besar UKM yang ada sudah pasti goyang, bahkan bisa jadi juga sampai ada yang tutup," kata Sarifudin Andi Bolla saat ditemui di Hotel Navotel Batam, Senin (27/2).
Dijelaskan Andi, rata-rata biaya produksi yang harus dikeluarkan UKM untuk BBM 10-20 persen dari total biaya, tergantung bidang usaha yang dijalani. Karena BBM sangat erat kaitannya dengan biaya transportasi dan harga bahan baku.
Dengan begitu, bisa dipastikan akan terjadi kenaikan harga produk di kisaran 10-20 persen dari harga sebelumnya. Yang nantinya juga akan berpengaruh pada penjualan produk.
Saat ini, sebut Andi, ada sekitar 9.500 UKM di Kota Batam. Semuanya sangat bergantung pada BBM bersubsidi.
Kuota BBM Belum Pasti
Hingga saat ini, belum ada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat seberapa besar kuota BBM yang akan diterima Kepri, khususnya Batam. Kepastian kuota baru akan diterima April mendatang.
Sebagaimana dikatakan Sales Area Manager Pertamina Provinsi Kepri, I Ketut Permadi kemarin.
"Acuan yang digunakan saat ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Karena kuota resmi dari BPH Migas belum ada sampai kini," ujar Ketut melalui sambungan telepon genggamnya.
Disebutkan Ketut, kuota BBM masih di bahas pemerintah pusat, sekaligus rencana kenaikan BBM.
Sebelumnya, Pemko Batam melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam mengajukan penambahan kuota BBM bersubsidi 11 persen dari kuota 2011 lalu. Ditanyakan perihal ini, Ketut mengatakan hal tersebut sudah di sampaikan ke pusat.
Dalam kesempatan itu, Ketut membantah membantah telah terjadi pengurangan pasokan BBM ke SPBU yang ada di Batam karena sejak Sabtu-Minggu (25-26/2) lalu banyak SPBU kehabisan bensin.
"Tidak ada pengurangan pasokan BBM ke SPBU-SPBU yang ada di Batam," ujar Ketut.
Ketut juga mengatakan, ia tidak mendapatkan laporan bahwa ada kekurangan pasokan BBM ke SPBU. Menurutnya, bila ada permintaan penambahan pasokan, justeru Pertamina siap untuk menambah.
Selama Januari 2012, Pertamina telah memasok Premium 16 ribu kiloliter/bulan, Pertamax 800 kiloliter/bulan, dan solar 5.400 kiloliter/bulan. Jumlah pasokan tersebut sama dengan pasokan November dan Desember 2011 lalu. by Haluankepri.com