Selasa, 29 November 2011

Laskar Pelangi Batam "Tetap Ceria Walau Belajar Di Gudang"



SEKUPANG - Sebanyak 50 Siswa Sekolah Dasar (SD) bersama 6 orang guru pengajar tampak ceria walaupun belajar di sebuah gudang tua milik Badan Pengusaha (BP.Batam) di daerah sekupang.

Semangat yang tidak pernah luntur yang terlihat dimuka siswa untuk belajar menuntut ilmu bersama beberapa guru yang memiliki didikasi yang tinggi untuk memberikan pendidikan kepada anak didiknya di SD Tribuana Batam.

"Mendidik anak untuk lebih maju untuk menuju masa depan yang lebih cerah itu yang menjadi motifasi kami terus mengajar disini," Kata Rahmadona Wahyu Ringrum salah seorang guru yang mengajar di SD Tribuana Batam, Selasa(29/11).

Ringrum menyampaikan, disini bukan tempat untuk cari uang mas, tapi disini gimana kita bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak didik kita. Walaupun disini setiap hari kita selalu kepanasan kalau hari panas dan kalau hujan kita harus bergeser karna air masuk akibat atap yang telah banyak yang bocor, tapi itu tidak menjadi masalah, terang Ringrum yang saat di jumpai tengah mengajar anak didiknya.

Pantau Haluan Kepri, kondisi gudang yang dipakai untuk proses belajar mengajar sudah tidak lagi layak untuk ditempati, banyak terlihat atap yang terbuat dari seng berlubang dikalau huajan turun, air akan masuk kedalam, cat dinding yang telah kusam dan kerangka-kerangka baja pondasi atap rata-rata telah berkarat termakan waktu, lingkungan disekitar gudang telah ditumbuhi rerumputan yang cukup tinggi.

Kondisi didalam gudang yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga cukup panas apabila berada didalam. Proses belajar mengajar yang berlangsung untuk memisahkan antar satu kelas dengan yang lainnya hayan terpisahkan oleh beberapa keping terpelek yang sekali gus dimanfaatkan untuk menjadi papan tulis bagi guru untuk mengajar.

" Ya beginilah kodisi kita panas kalau didalam sebentar saja sudah berkeringat mas tidak ada jendelanya" kata Musa Kasim S.Pd.I Kepala sekolah SD Tribuana Batam, sambil bercanda kepada wartawan yang menemuinya.

Semangat dan keseriusan kata Musa, untuk terus mendidik anak-anak yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini, walaupun dengan keterbatasan yang ada. Ada sebanyak 50 siswa yang bersekolah mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Beliyau mengumpamakan "Ini laskar Pealanginya Batam" sambil bercanda kepada wartawan yang ada.

Untuk kelulusan terang Musa, pada Ujian Nasional silam sebanyak 7 orang siswa kita lulus 100% ini merupakan angkatan pertama dari SD Tribuana Batam, walaupun harus numpang di SD05 tiban untuk melaksanakan ujian. Serta siswa-siswa kita yang lulus diterima di Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri seperti SMPN 20, SMPN 25 dan SMP 37.

Untuk honor guru-guru yang mengajar seadanya saja, yang didapat dari uang SPP dari siswa-siswa yang bersekolah, singga kalau ada siswa yang telat bayarnya kebingunan juga kita jadinya. Kita berharap ada bantuan dari pemerintah untuk kegiatan belajar mengajar, terang musa.

Pada saat istirahat pukul 12.00Wib terlihat siswa-siswa makan bersama di depan sekolah mereka di bawah pohon yang berada ditepi jalan dengan bekal makan siang yang dibawah dari rumah masing-masing.

Senin, 07 November 2011

Jadi Jurnalis bukan Sekedar Bisa Nulis.

Seni dan ketajaman naluri dalam mencari berita menjadi salah satu faktor utama seorang wartawan.

hal ini dikarenakan tidak semua kejadian bisa menjadi sebuah berita atau informasi yang aktual, menarik perhatian dan dinilai penting.

Hal ini dilihat karena media bukan lagi sebagai penyalur informasi semata. Tapi juga telah berkembang sebagai fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi kepada khalayak.

Sebuah kejadian yang ingin disajikan menjadi sebuah informasi dan disampaikan kepada khalayak harus memuat nilai-nilai berita didalamnya. Agar berita bisa tersampaikan secara lugas, netral dan tampa prasangka.

Nilai-nilai tersebut mencakup empat hal mendasar yang musti terpenuhi. Yang pertama objektif, berdasarkan fakta dan tidak memihak, ditambah Aktualnya informasi atau kejadian, serta nilai beritanya luar biasa, disini bisa aneh, janggal dilihat dan tidak umum, kemudian penting dalam artian berita berdampak besar bagi orang banyak, atau menyangkut orang penting. Dan yang terakhir jarak tempat kejadian dengan orang yang akan menerima informasi atau berita tidak terlalu jauh, dan kedekatan kultural serta psikologi.

Minggu, 06 November 2011

Selamat Lebaran

Malam semakin larut, disebuah rumah yang sederhana di diderah Batam Centre. Allah menurunkan rahmadnya dengan menurun hujan walau hanya sebentar di malam lebaran Idul Adeha ditahun 2011 ini untuk kota Batam.

Malam berlalu tidak ada halnya berbeda dengan malam-malam sebelumnya, melalui rutinitas yang biasa dilalui seorang anak kos-kosan yang sedang ingin menggapai impian yang telah di tanamkan didalam keyakinnya.

Disebuah rumah, di malam idul adha untuk yang kedua kalinya seorang anak kos untuk tidak pulang kekampung halam. Terasa berat dihati untuk tidak pulang, tapi apalah daya ada sesuatuhal yang menahan untuk tidak pulang kampung.

Suatu pengharapan yang cukup untuk tetap bahagi dan tegar agar tetap bisa bahagia.

Terkadang kita tidak tahu dengan apa yang kita miliki, sebelum kita kihalangnya.
Tetapi benar pula, terkadang juga kita tidak tau apa saja yang belum pernah kita miliki, sebelum kita mendapatkanya.

Telah banyak yang dilalu selam hidup, semuanya tidak luput dari dosa yang dibuat baik disengaja maupun tidak, baik diketahui ataupun yang diketahui.

Sobat semua, terkadang kesalahan orang lain terletak di depan mata kita, dan kita lupa akan dengan kesalah yang pernah kita perbuat.

Dihari lebarang Idul Adha ini saya memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat selama ini. Mungkin dalam pergaulan kita ada kata-kata yang terucap yang tidak berkenan sehingga menyinggu perasaan, mohon kiranya untuk di maafkan.


Negeri melayu adat terpandang
Tempat anak dara pergi berlari
Idul Adha telah datang
Mohon maaf setulis hati

"Minal aidzin walfa idzin"