Rabu, 26 September 2012
Harapan dan Khayalan
Batam yang merupakan kota Industri dan saat ini juga sudah mulai merambah sebagai kota tujuan wisata di Indonesia. Berbagai pembangun infrastruktur kota yang ada dibangun untuk mewujutkan semua impian kota yang berada di perbatasan di dua negara yaitu Singapura dan Malaysia.
Namun, terasa miris hati ini terkadang melihat pembangunan yang begitu pesat diberbagai sudut yang ada di Batam. Namun, terkadang pembangunan terkesan tidak sesuai dengan perencanaan awal kota yang telah dibuat.
Beberapa titik kota beralih fungsi dari yang semula telah disepakati, dengan alasan pembangunan daerah dan ditambah dengan kepentingan segelintir orang. Sebut saja salah satunya relokasi pedagang kaki lima yang saat ini dibuatkan kios semi permanen yang berlokasi di pinggir jalan didaerah Ramayana dan Top 100 Jodoh.
Yang mana daerah tersebut merupakan akses jalan dan memiliki jalur hijau samping kiri dan kanannya. Namun saat ini telah dibangun puluhan kios kaki lima semi permanen dan itu mendapat restu oleh pemerintah kota Batam.
Dengan alasan demi pembenahan pedagang kaki lima yang berada didaerah tersebut yang selama ini tidak teratur. Penataan PK5 ini menurut penulis nantinya akan menimbulkan sejumlah permasalahan baru lagi.
Kalau kita cobak melihat sedikit beberapa meter dari lokasi tempat berdirinya kios PK5 tersebut, terdapat pasar Induk yang telah dibangun bertahun-tahun lalu dengan menghabiskan dana Miliar rupian nanum hingga kini terbengkalai. Dan dibiarkan membusuk dimakan waktu.
Untuk diketahui, sejak tahun 2004 silam, Pasar Induk Jodoh yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp90 miliar belum memberi nilai bagi warga, para pedagang dan bagi penerimaan daerah.
Yang menjadi pertanyaan penulis, kenapa para pedagang PK5 tersebut tidak diarahkan masuk kedalam pasar Induk yang lokasinya tidak berjauhan.
Alasan yang kerap muncul dari para pemangku jabatan yang ada di negeri ini adalah, tidak ada pedagang yang mau berjualan disana karena tempatnya sepi dan jauh dari akses jalan.
Sebenarnya ini menjadi tanggung jawab dari kita semua dan khusunya Pemerintah untuk menyelesaikannya. Bukan malah mengikuti keinginan dari segelintir orang dan mengorbankan estetika kota yang jauh telah direncanakan sebelum tempat tersebut ramai.
Apakah negeri ini masih memiliki harapan, kalau semuanya bisa diatur oleh para pemilik uang dan juga oleh segelintir orang yang ada di Negeri ini.
Harapan dan Khayalan sudah terasa tidak ada bedanya lagi dinegeri ini.......
Bersambung.........................
Minggu, 09 September 2012
Semua Tergantung dari Motivasi Didalam Hati kita.
Sedikit bercerita, dimana sebuah acara yang diadakan yang diperuntuk untuk hampir seluruh kader dakwah yang ada di Batam namun dimulai molor dari waktu yang telah ditetapkan. Jadwal semula waktunya pada pukul 20.00 WIB namun baru dimulai sekitar pukul 20.35 WIB.
Apakah ini menjadi pertanda telah terjadi kemunduran, tapi penulis hanya bisa berprasangka baik saja. Bahwa di Batam ini yang merupakan kota industri masih banyak dari kader yang bekerja atau melaksanakan kegiatan yang jauh lebih penting disaat itu.
Dalam sebuah penyampaian singkat oleh ust M. Yasin LC sebuah materi yang mungkin dari sebagian kita sudah pernah mendengar apa yang disampaikan pada malam tersebut. Tapi melihat dari realita yang ada pada saat sekarang ini terasa penting meteri tersebut untuk kembali direnungkan oleh seluruh lapisan. (Ini menurut penulis, kalau ada pendapat lain itu sah-sah saja)
"Semua tergantung dari sebagaimana besar motivasi yang ada didalam diri Kita," kutipan yang diambil pada saat penyampaian dimalam itu.
Beliau bercerita pada malam itu, seberapa besarpun dan kuat tubuh kita untuk memikul beban dakwah ini, tapi kalau tidak memiliki sebuah motivasi yang kuat sudah pasti tidak akan sanggup untuk memikulnya.
"Kecil fisiknya, yang penting motivasinya besar," terangnya.
Dan beliau menceritakan seorang aktifis dakwah yaitu syekh Ahmad Yasin. Yang mana beliau merupakan orang yang paling dicari oleh tentara-tentara Yahudi. Tapi kalau melihat dari fisik beliua yang hampir seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak dikarenakan lumpuh, tapi menjadi orang no satu yang paling dicari oleh yahudi.
"Apa yang ada didalam dirinya yaitu sebuah motivasi yang sangat besar untuk menegakkan ajaran Islam," ungakpnya sembari memperhatikan sejumlah kader dakwah yang hadir pada malam itu.
Dan juga, beliau bercerita barang siapa yang tidak peduli dengan orang lain dan lebih mementingkan derinya atau menyelamatkan dirinya peribadi tidak ada bedanya dengan mayat hidup.
"Sesungguhnya mereka itu sudah mati, tapi Allah membiarkan mereka hidup," tambahnya.
Malam semakin larut sebagian matapun yang hadir pada malam tersebut sudah mulai sayu dan juga ada yang kepalanya terayun-ayun menahan ngantuk sembari tetap mendengarkan materi pada malam itu.
Cerita lainnya beliau sampaikan, pada saat ini menjadi seorang pejuang dakwah jangan pernah banyak mengeluh. Serta juga jangan pernah melihat dari apa yang saat ini sedang kita kerjakan tapi lihat nanti ditujuan akhir dari perjuang ini.
Rasullah pada saat menggali sebuah parit untuk berperang. Ada salah seorang yang bertanya untuk apa kita menggali parit ini dan seperti apa nantinya. Dan lalu rasul memukul sebuah baru dan muncullah sebuap percikan api.
Dalam percikan pertama "Allah memperlihatkan bahawa Islam akan menaklukkan Romowi," pukulan kedua "Allah memperlihatkan Islam akan menaklukkan Persia".
Disini rasul memperlihatkan, kelak islam akan menaklukkan keduanya sehingga jangan pernah melihat dari apa yang saat ini kita kerja. Tapi lihat nanti kejayanan islam kedepannya. Dalam membangun parit ini, merupakan salah satu kita dalam membangun kejayaan islam.
"Jadi apa saja yang kita lakukan didalam dakwah ini jangan dilihat pada saat sekarang ini. Tapi lihat nantik," ungkapnya.
Keaktifan kita didalam dakwah tidak akan menjadikan kita kecil dan juga tidak akan membuat kita miskin.
"Istirahat berjuang itu sama saja dengan kita mencampakkan diri kita dari dakwah ini," terangnya.
Diamnya kita (tidak bergerak) itu akan menimbulkan penyakit. Sehingga kita harus bekerja dan bergerak terus.
"Tabiat air itu, kalau terus mengalir dia akan terus baik. Tapi kalau dia tidak mengalir atau tergenang diakan busuk atau menjadi penyakit dan sumber permasalahan," terangnya
Yang membuat masalah itu besar adalah hati kita. Jadi semuanya tergantung dari hati kita.
sedikit cerita pada malam tersebut yang didapat.
Langganan:
Postingan (Atom)