Minggu, 09 September 2012

Semua Tergantung dari Motivasi Didalam Hati kita.


Sedikit bercerita, dimana sebuah acara yang diadakan yang diperuntuk untuk hampir seluruh kader dakwah yang ada di Batam namun dimulai molor dari waktu yang telah ditetapkan. Jadwal semula waktunya pada pukul 20.00 WIB namun baru dimulai sekitar pukul 20.35 WIB.

Apakah ini menjadi pertanda telah terjadi kemunduran, tapi penulis hanya bisa berprasangka baik saja. Bahwa di Batam ini yang merupakan kota industri masih banyak dari kader yang bekerja atau melaksanakan kegiatan yang jauh lebih penting disaat itu.

Dalam sebuah penyampaian singkat oleh ust M. Yasin LC sebuah materi yang mungkin dari sebagian kita sudah pernah mendengar apa yang disampaikan pada malam tersebut. Tapi melihat dari realita yang ada pada saat sekarang ini terasa penting meteri tersebut untuk kembali direnungkan oleh seluruh lapisan. (Ini menurut penulis, kalau ada pendapat lain itu sah-sah saja)

"Semua tergantung dari sebagaimana besar motivasi yang ada didalam diri Kita," kutipan yang diambil pada saat penyampaian dimalam itu.

Beliau bercerita pada malam itu, seberapa besarpun dan kuat tubuh kita untuk memikul beban dakwah ini, tapi kalau tidak memiliki sebuah motivasi yang kuat sudah pasti tidak akan sanggup untuk memikulnya.

"Kecil fisiknya, yang penting motivasinya besar," terangnya.

Dan beliau menceritakan seorang aktifis dakwah yaitu syekh Ahmad Yasin. Yang mana beliau merupakan orang yang paling dicari oleh tentara-tentara Yahudi. Tapi kalau melihat dari fisik beliua yang hampir seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak dikarenakan lumpuh, tapi menjadi orang no satu yang paling dicari oleh yahudi.

"Apa yang ada didalam dirinya yaitu sebuah motivasi yang sangat besar untuk menegakkan ajaran Islam," ungakpnya sembari memperhatikan sejumlah kader dakwah yang hadir pada malam itu.

Dan juga, beliau bercerita barang siapa yang tidak peduli dengan orang lain dan lebih mementingkan derinya atau menyelamatkan dirinya peribadi tidak ada bedanya dengan mayat hidup.

"Sesungguhnya mereka itu sudah mati, tapi Allah membiarkan mereka hidup," tambahnya.

Malam semakin larut sebagian matapun yang hadir pada malam tersebut sudah mulai sayu dan juga ada yang kepalanya terayun-ayun menahan ngantuk sembari tetap mendengarkan materi pada malam itu.

Cerita lainnya beliau sampaikan, pada saat ini menjadi seorang pejuang dakwah jangan pernah banyak mengeluh. Serta juga jangan pernah melihat dari apa yang saat ini sedang kita kerjakan tapi lihat nanti ditujuan akhir dari perjuang ini.

Rasullah pada saat menggali sebuah parit untuk berperang. Ada salah seorang yang bertanya untuk apa kita menggali parit ini dan seperti apa nantinya. Dan lalu rasul memukul sebuah baru dan muncullah sebuap percikan api.

Dalam percikan pertama "Allah memperlihatkan bahawa Islam akan menaklukkan Romowi," pukulan kedua "Allah memperlihatkan Islam akan menaklukkan Persia".

Disini rasul memperlihatkan, kelak islam akan menaklukkan keduanya sehingga jangan pernah melihat dari apa yang saat ini kita kerja. Tapi lihat nanti kejayanan islam kedepannya. Dalam membangun parit ini, merupakan salah satu kita dalam membangun kejayaan islam.

"Jadi apa saja yang kita lakukan didalam dakwah ini jangan dilihat pada saat sekarang ini. Tapi lihat nantik," ungkapnya.

Keaktifan kita didalam dakwah tidak akan menjadikan kita kecil dan juga tidak akan membuat kita miskin.

"Istirahat berjuang itu sama saja dengan kita mencampakkan diri kita dari dakwah ini," terangnya.

Diamnya kita (tidak bergerak) itu akan menimbulkan penyakit. Sehingga kita harus bekerja dan bergerak terus.

"Tabiat air itu, kalau terus mengalir dia akan terus baik. Tapi kalau dia tidak mengalir atau tergenang diakan busuk atau menjadi penyakit dan sumber permasalahan," terangnya

Yang membuat masalah itu besar adalah hati kita. Jadi semuanya tergantung dari hati kita.

sedikit cerita pada malam tersebut yang didapat.