Minggu, 12 Mei 2013

Disudut Kota

Dihari libur kerja, langkah qu bersama sepeda motor pemberian orang tua sebagai kado ulang tahun dan kelulusan kulian sejak 2009 lalu masih setia menemani hingga hari.

Pada hari Rabu (8/5) aq dan sepeda motor kesayangan melintasi jalan yang berliku nan sepi guna menuju ke Harris Resort. Perjalanan terhenti sejenak disebuah perkampung tua yang bernama Tanjung Riau. Jam yang telah menunjukkan sekitar pukul 12.06 WIB terhenti disebuah Mushallah An-Nur.

Mushallah yang berada persis ditepi jalan utama ini menjadi tempat persinggahan qu untuk sejenak meninggalkan kegiatan dunia dan berserah diri kepadanya.

Mushallah dengan motif melayu yang berwarna kuning keemasan dipadukan dengan warna hijau menunjukkan kekentalan suwasana melayu. Didalam masjid telah terlihat sang imam yang diperkirakan umurnya telah lebih dari 65 tahun duduk sendirian menunggu masuknya waktu sholat.

Sesampai waktu Sholat, sang iman tadi langsung mengumandangkan Azan memanggil umat muslim yang lainnya untuk datang kemasjid. Umurnya yang tua tidak menjadikan kendala untuk mengumandangkan azan.

Setelah beberapa lama, dikumandangkan lagi iqomah oleh seorang lelaki. Fisik yang telah dimakan usia, suara yang keluar begitu pelan. Namun beliau tetap dengan semaksimal mungkin melakukannya. Agar iqomahnya dapat terdengar oleh jamaah yang lainnya.

Walaupun umur telah lanjut dan badan tidak lagi seperkasa puluhan tahun yang lalu, tapi semangat untuk tetap mengisi ruang-ruang didalam Mushalla guna melaksanakan solat wajib lima waktu tetap dilaksanakan.

Mungkin kalau dibandingkan dengan aq yang baru berumur 25 tahun, ini menjadi sebuah pembelajaran yang cukup berarti. Hidup bukan untuk mencari uang, tapi hidup untuk beribadah kepadanya.