Dihari libur kerja, langkah qu bersama sepeda motor pemberian orang tua
sebagai kado ulang tahun dan kelulusan kulian sejak 2009 lalu masih
setia menemani hingga hari.
Pada hari Rabu (8/5) aq dan sepeda motor kesayangan melintasi jalan yang
berliku nan sepi guna menuju ke Harris Resort. Perjalanan terhenti
sejenak disebuah perkampung tua yang bernama Tanjung Riau. Jam yang
telah menunjukkan sekitar pukul 12.06 WIB terhenti disebuah Mushallah
An-Nur.
Mushallah yang berada persis ditepi jalan utama ini menjadi tempat
persinggahan qu untuk sejenak meninggalkan kegiatan dunia dan berserah
diri kepadanya.
Mushallah dengan motif melayu yang berwarna kuning keemasan dipadukan
dengan warna hijau menunjukkan kekentalan suwasana melayu. Didalam
masjid telah terlihat sang imam yang diperkirakan umurnya telah lebih
dari 65 tahun duduk sendirian menunggu masuknya waktu sholat.
Sesampai waktu Sholat, sang iman tadi langsung mengumandangkan Azan
memanggil umat muslim yang lainnya untuk datang kemasjid. Umurnya yang
tua tidak menjadikan kendala untuk mengumandangkan azan.
Setelah beberapa lama, dikumandangkan lagi iqomah oleh seorang lelaki.
Fisik yang telah dimakan usia, suara yang keluar begitu pelan. Namun
beliau tetap dengan semaksimal mungkin melakukannya. Agar iqomahnya
dapat terdengar oleh jamaah yang lainnya.
Walaupun umur telah lanjut dan badan tidak lagi seperkasa puluhan tahun
yang lalu, tapi semangat untuk tetap mengisi ruang-ruang didalam
Mushalla guna melaksanakan solat wajib lima waktu tetap dilaksanakan.
Mungkin kalau dibandingkan dengan aq yang baru berumur 25 tahun,
ini menjadi sebuah pembelajaran yang cukup berarti. Hidup bukan untuk
mencari uang, tapi hidup untuk beribadah kepadanya.