Sabtu, 10 April 2010

Katanya Kota minyak di RIAU..?

Ibu Kota : Dari kecamatan Mandau
Luas : 937,47 Km²
Penduduk : 235.109
Kelurahan : 9
Desa : 6
Suhu Max/ Min : 34°C / 25°C

Batas Kecamatan
Sebelah Utara berbatasan dengan Kodya Dumai & Kec. Bukit Batu
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mandau
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu

Letak Wilayah Kecamatan
100°56′10” Lintang Utara s/d 101°43′26” Lintang Utara
0°56′12” Bujur Timur s/d 1°28′17” Bujur Timur
Jika anda ingin melihat gajah yang patuh dan dapat diajar untuk bermain bola kaki, atau melakukan atraksi lainnya, anda tidak harus ke Wai Kambas Lampung. Anda dapat mengunjungi Duri di Kecamatan Mandau. Di kota ini, tepatnya di Desa Sebanga sejak beberapa tahun yang lalu telah dijadikan sebagai pusat pelatihan gajah. Jika anda mengunjungi tempat ini tidak saja kita dapat melihat gajah-gajah yang patuh dan boleh disuruh membuat atraksi, tetapi kitapun dapat menunggangi dengan dipandu oleh para pawang gajah.
Untuk menempuh lokasi ini tidaklah sulit karena tersedia transportasi umum. Jika dari Dumai jarak perjalanan yang ditempuh sekitar 80 km, sedangkan dari Pekan Baru maka perjalanan yang ditempuh sekitar 239 km.
sumber : situs pemerintah Bengkalis

Kota Duri
Duri adalah salah satu kecamatan terkaya di indonesia dan salah satu penghasil minyak terbaik di dunia. Bermeliyar-meliyar barel minyak bumi telah telah di sedok dari perut bumi. Banya orang menyebut duri adalah kota diatas MINYAK di bawah MINYAK, maksutnya adalah diatas kota duri ada Perkebunan Kelapa sawit yang sanngat luas, dan di bawahnya tersimpan meliyaran bare minyak bumi..



Gambar yang berada di dalam kota hitam adalah Sumur/ladang minyak PT.CHEVRON

Kota minyak ini didiami oleh penduduk asli (Suku Sakai) yang sudah tergusur jauh di pedalaman hutan, ada pula penduduk Melayu yang merasa memiliki duri yang jumlahnya mungkin hanya sekitar 10 % saja skr, Mayoritas dipegang Orang-orang Minang yang merantu kalo di kira2 bisa sekitar 40 %, Suku Batak perantauan sekitar 20 %, 10 % pendatang dari Tanah jawa dan sisanya 10 % campuran dari berbagai suku.
Kota duri perkembagannya sangat pesat, hal ini kemungkinan dikarnakan adanya perusaha PT.CHEVRO, perusahan yang mengelola minyak bumi yang ada di duri. Untuk biaya hidup ni, lebih maha dari di Batam, KOS2san satu kamarnya yang saya tempati mencapai 1 Juta rupiah…makana na juga mahal-mahal, paling murah 10rbu, mengikuti dolar Amerika, masi mending di Batam nguikut dolar Singapur, sedikit lebih murah………….. mungkin belum ketemu tempat makan yang murah kali ya…? Cepat kena KANKER (Kantong Kering) di sini……………




Untuk kesejahteraan masarakat duri ada beberapa yang sangat mencolok, yaitu tingkat perekonomiannya. Antara penduduk asli (yang sudah berdiam lama), dengan para pekerja PT (Kontraktor), berbeda 180 derajat. disatu sisi ada rumah yg gedongan banget di pedalaman duri yg ternyata adalah rumah orang chveron, tp dilain sisi ada rumah yg cuman terbuat dari gubuk reot punya penduduk asli. Dan untuk setandar pendapatan perbualan saja, untuk para pekerja gaji HELPER di sini mencapai 2-3 juta perbulan. Tinggal di bayangkan kalau di atas HELPER…..