Selasa, 29 November 2011
Laskar Pelangi Batam "Tetap Ceria Walau Belajar Di Gudang"
Senin, 07 November 2011
Jadi Jurnalis bukan Sekedar Bisa Nulis.
hal ini dikarenakan tidak semua kejadian bisa menjadi sebuah berita atau informasi yang aktual, menarik perhatian dan dinilai penting.
Hal ini dilihat karena media bukan lagi sebagai penyalur informasi semata. Tapi juga telah berkembang sebagai fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi kepada khalayak.
Sebuah kejadian yang ingin disajikan menjadi sebuah informasi dan disampaikan kepada khalayak harus memuat nilai-nilai berita didalamnya. Agar berita bisa tersampaikan secara lugas, netral dan tampa prasangka.
Nilai-nilai tersebut mencakup empat hal mendasar yang musti terpenuhi. Yang pertama objektif, berdasarkan fakta dan tidak memihak, ditambah Aktualnya informasi atau kejadian, serta nilai beritanya luar biasa, disini bisa aneh, janggal dilihat dan tidak umum, kemudian penting dalam artian berita berdampak besar bagi orang banyak, atau menyangkut orang penting. Dan yang terakhir jarak tempat kejadian dengan orang yang akan menerima informasi atau berita tidak terlalu jauh, dan kedekatan kultural serta psikologi.
Minggu, 06 November 2011
Selamat Lebaran
Malam berlalu tidak ada halnya berbeda dengan malam-malam sebelumnya, melalui rutinitas yang biasa dilalui seorang anak kos-kosan yang sedang ingin menggapai impian yang telah di tanamkan didalam keyakinnya.
Disebuah rumah, di malam idul adha untuk yang kedua kalinya seorang anak kos untuk tidak pulang kekampung halam. Terasa berat dihati untuk tidak pulang, tapi apalah daya ada sesuatuhal yang menahan untuk tidak pulang kampung.
Suatu pengharapan yang cukup untuk tetap bahagi dan tegar agar tetap bisa bahagia.
Terkadang kita tidak tahu dengan apa yang kita miliki, sebelum kita kihalangnya.
Tetapi benar pula, terkadang juga kita tidak tau apa saja yang belum pernah kita miliki, sebelum kita mendapatkanya.
Telah banyak yang dilalu selam hidup, semuanya tidak luput dari dosa yang dibuat baik disengaja maupun tidak, baik diketahui ataupun yang diketahui.
Sobat semua, terkadang kesalahan orang lain terletak di depan mata kita, dan kita lupa akan dengan kesalah yang pernah kita perbuat.
Dihari lebarang Idul Adha ini saya memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat selama ini. Mungkin dalam pergaulan kita ada kata-kata yang terucap yang tidak berkenan sehingga menyinggu perasaan, mohon kiranya untuk di maafkan.
Tempat anak dara pergi berlari
Idul Adha telah datang
Mohon maaf setulis hati
Kamis, 25 Agustus 2011
Agama O: Agama Baru yang didirikan Oprah Winfrey
Sumber : http://greeneers.multiply.com/journal/item/2068/Agama_O_Agama_Baru_yang_didirikan_Oprah_Winfrey dan http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7992607
Siapa yang tak kenal Oprah Winfrey. Pembawa acara Oprah Show itu memang terkenal dengan kecakapannya dalam memotivasi publik dengan acara-acaranya yang selalu menginspirasi. Pada 6 April 2010, Oprah mendirikan agama baru yang disebutnya Agama O. Dideklarasikan di Chicago, Amerika Serikat, Oprah memosisikan dirinya sebagai pendiri sekaligus pemimpin agama O.
Gayle King—editor O, The Oprah Magazine, yang menjadi Uskup Agung sekaligus pembicara agama ini, menyatakan inilah agama baru yang sangat diharapkan orang, sejak Scientology.
Menurut Gayle dalam seremoni pembukaan agama tersebut, agama ajakan Oprah ini begitu menggoda banyak orang karena menghilangkan banyak aturan dan larangan dalam agama konvensional yang sudah ada. "Sekarang, Anda dapat melakukan hal yang sama, dan tanpa ada ancaman kutukan abadi," kata Gayle, yang juga merupakan sahabat Oprah.
Gayle melanjutkan, agama Oprah memiliki semua kenyamanan yang ada pada sebuah sistem kepercayaan tradisional, tapi lebih dikombinasikan dengan semangat kehidupan Oprah, sehingga siapa pun akan merasa nyaman ketika mereka berpindah ke tradisi baru O. Misalnya saja, tradisi Katolik seperti pengakuan dosa telah dimasukkan ke dalam O. Namun dengan modifikasi: cukup dilakukan sekali seumur hidup.
Setelah mengucapkan kata pengantarnya, Gayle kemudian merentangkan tangannya ke langit, dan Oprah muncul dari atas, terbalut jubah putih menyilaukan dan sepasang sepatu bot kulit hitam setinggi lutut dengan tumit stiletto. Kerumunan campuran perempuan pra dan pasca-menopause histeris, menangis, seperti melihat visi surgawi.
Sejak Oprah sebagai pemimpin tertinggi dan sekaligus sebagai kepanjangan tangan Tuhan, penebusan dosa tidak perlu, dan pengampunan dijamin, tanpa harus ada campur tangan orang lain. Meskipun Oprah meresmikan sendiri pembukaan pertama Gereja Oprah Juru Selamat, yang terletak di Chicago Magnificent Mile, namun agama Oprah tidak mensyaratkan bangunan gereja.
Sebaliknya, "Berbahagialah gerejaku, masukkan kalian sekarang dan lihatlah pelayanan saya di televisi panel layar datar raksasa Sony di dalam!" Oprah berseru. Kemudian ia melanjutkan, "Lihatlah dalam diri Anda, agar Anda dapat mengatasi semua rintangan jika Anda percaya pada diri sendiri! Lihat juga di dalam kantong hadiah Anda, karena Anda semua mendapatkan sertifikat untuk sebuah televisi Sony gratis!"
Saat ini, Oprahnisme menjadi agama resmi di Kanada, Jepang dan Selandia Baru. Kentalnya pengaruh New Age, nampak dari doktrin awal yang didengungkan Oprah.
Gereja Oprah ini semakin mengibarkan sayapnya yang kokoh. Namun Gereja Katolik menolak jika Gereja Oprah sebagai sebuah agama. Pengikut Oprah ini menunjukkan perlawanan kepada agama yang menolak.
Facebook link untuk First Church of O, The Oprah Religion
http://www.facebook.com/group.php?gid=10067999698&v=wall
Bagi Oprah, salah satu kesalahan dari manusia adalah menilai bahwa hanya ada satu jalan kehidupan, dan bahwa kita tidak menerima adanya bermacam-macam jalan di dunia. Padahal ada jutaan cara bagi manusia dan banyak jalan untuk menuju Tuhan. Besarnya pengaruh Gerakan New Age terlihat dari banyak tamu di acara-acara Oprah, yang merupakan pendukung New Age.
Tentang New Age
New Age Movement atau Gerakan Zaman Baru tidak seperti agama formal kebanyakan. “Agama” ini tidak memiliki teks suci, organisasi pusat, keanggotaan, pendeta formal, pusat geografis, dogma, kepercayaan, dan lain sebagainya. Mereka sering menggunakan definisi eksklusif untuk beberapa istilah mereka.
New Age sebenarnya gerakan spiritual yang mengalir bebas, sebuah jaringan orang-orang percaya dan praktisi yang memiliki keyakinan agak mirip dan praktis, yang mereka tambahkan ke dalam agama formal yang mereka ikuti. Mereka menjadikan seminar, konvensi, buku, dan kelompok informal sebagai khotbah dan agama mereka.
Filosofi New age adalah filsafat yang berpusat pada diri manusia. Gerakan Zaman Baru mengajarkan bahwa manusia adalah "Allah".
Sumber:
- http://westerngh.com/2010/04/oprah-winfrey-opens-church-founds-religion/
- http://www.foxnews.com/story/0,2933,351545,00.html
- http://www.wfial.org/index.cfm?fuseaction=artNewAge.article_1
***
Orang paling berperan terhadap tumbuhnya spiritualitas New Age pada Oprah:
Eckhart Tolle
Bagi penggemar tayangan Oprah Show di televisi, tentu pernah melihat orang ini melakukan wawancara bersama Oprah. Ya, karena Tolle sudah berkali-kali terlibat dalam acara Oprah, baik di telivisi, web, ataupun seminar yang digelarnya.
Eckhart Tolle, 63 tahun adalah seorang penulis dan pembicara. Dia adalah penulis buku bestseller, The Power of Now dan A New Earth. Pada 2011, dia dinobatkan sebagai orang yang paling berpengaruh secara spiritual di dunia oleh Watkins Review.
Tolle berkali-kali diundang dalam acara Oprah, baik di televisi, seminar, juga dalam web. Bagi Oprah, buku ini adalah panduan untuk orang-orang yang sedang mencari jati diri yang sebenarnya, dengan metode-metode dan cara yang spesifik. Berkonsep pada New Age Movement, pencarian jati diri yang berlebihan itulah yang membuat orang mendewakan dirinya sendiri.
Seperti para pencari jati diri dengan metode dari Tolle ini, sama halnya yang terjadi pada Oprah. Dia mulai mengaggungkan dirinya dan meyakini konsep spiritual yang dianutnya, New Age. Tentu saja, berbekal kemampuan public speaking yang luar biasa, dia bisa mempunyai pengikut yang jumlahnya besar.
Kamis, 11 Agustus 2011
Fokus
Sabtu, 04 Juni 2011
Ditengah Perjalanan.
Kembali merenung dengan apa yang telah dicapai dan dikerjakan.....
Kembali melihat apa yang telah dilakukan..............
Kembali menintrofeksi diri denga apa yang telah dilakukan.........
Kembali melihat orang /sahabat yang ada disekitar...........
Apa yang dikejar dalam hidup ini....
Apa kita telah berhasil........
Apa kita telah bermanpaat bagi mereka...
Sudah sejauh apa kita memaksimalkan potensi dakwah kita, melihat apa yang terjadi sekarang yang ada disekitar kita.
Apakah kita berada di dalam dakwah ini hanya sebagai parasit yang menumpang hidup dan mencari keuntungan dari dakwah ini.
Dakwah ini menunggu kerja-kerja kita, buka malah kita yang menunggu kerja dari dakwah ini.
Keberadaan kita didalam gerbong dakwah ini terkadang patuk kita pertanyakan, niat apa yang berda didalam hati ini.
Mudah-mudahan keberadaan kita didalam kereta dakwah ini tidak menjadi orang yang menyebabkan mandeknya bahkan hancurnya dakwah ini.
Marikita bersama-sama menjaga agar api semangat untuk terus berdakwah agar tidak redup bahkan padam untuk terus berkarya dan bergerak.
Beberapa Kutipan mabit beberapa waktu lagu.
Selasa, 10 Mei 2011
Se'cuil pengalam Baru.
menggerakkan langkah ini dengan ditemani sebuah Hp BB yang setia menemani dalam
mebuat kata demi kata dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Dunia baru yang dulu
tidak pernah terbayangkan akan ada didalam lingkaran yang disering disebut dengan
duni jurnalistik.
bahkan sewaktu berkuliah di semester satu pernah ditanya oleh seorang teman
matakuliah apa yang dianggap sulit, diriku menjawab adalah Bahasa Indonesi, karna
pada saat ujian, saya sangat sulit mengerjakan soal yang diberikan, yang dianggap
seluruh teman sewaktu itu paling gampang yaitu ujian mengarang.
sekarang bergelut didunia yang setiap harinya mewajibkan untuk merangkai kata demi
kata hingga tersusun menjadi sebuh paragrap yang diharapkan bisa menjadi sebuah
informasi yang akan di nikmati oleh orang lain.
setiap langkah yang diayunkan setiap harinya berharap ada sesuatu hal baru yang bisa
ditulis menjadi sebuah berita walau hanya sebaris informasi yang keluar dari mulut
para pejabat, masarakat atau kejadian untuk bisa dirangkai.
membutuhkan kasabaran setiap mengumpulkan informasi-demiinformasi, agar menghasilkan
sebuah berita yang berkualitas dan menjadi informasi yang berguna bagi orang banyak.
sempat mengeluh diawal menghadapi dunia jurnalistik yang penuh tantangan dan
kesabaran ini, karna untuk mengumpulkan satu buah berita tidak jarang harus menunggu
hingga 2 sampai 3 jam narasumber dan tak terkadang narasumber yang diharapakan hanya
menjawab lima kata bahkan tidak berkomentar sama sekali, bahkan ada yang menghilang
dari pantauwan radar(macam tentara).
kalau hanya menunggu mungkin sedikit menyenangkan karna masi bisa melakukan aktifitas
yang lain seperti mengetik berita yang telah terkumpul atau bahkan beristirahat
sejenak. Terkadang kita ada yang harus memperhatikan kata demikata apa yang keluar
dari lisan narasumber yang menarik untuk diangkat menjadi sebuah berita, pada saat
rapat anggota dewan yang sering kita sebut Rapat Dengan Pendapat(RDP), atau rapat
kordinasi yang dilakukan intansi-intansi, ini suatu hal yang membutuhkan konsentrasi
tingkat tinggi dan kesabaran tingkat tinggi(Lebay.com) bakan terkadang sampai
mengantuk mendengarkanya karna terkadang rapat hingga 2-3 jam baru selesai dan ada
kesimpulan, bahkan ada yang harus diwawan cara ulang narasumber untuk memperjelas
kembali informasi yang diterima.
tulisan ini bukan menjadi keluh kesah tapi sedikit pengalaman yang dijalani selama
beberapa bulan ini beraktifitas, dan mudah-mudahan yang mebaca tulisan ini bisa
sedikit menghargai berita-berita yang dibaca, karna tidak mudah mengumpulkan sebuah
berita.
tidak ada yang mudah di dunia ini untuk didapatkan walau hanya sebait informasi,
kalau dunia ini mudah untuk dilewati dan dijalani sudah banyak orang kaya dan masuk
surga, tidak ada lagi pakirmiskin. tergantung dari kita sekarang memiliki motivasi
dan keberanian atau tidak dalam menghadapi semua yang ada didepan mata kita.
atau hanya menjadi pecundang yang berdiri disisi panggung memperhatikan orang lain
menjadi juara dan tersenyum.
JUARANYA.....................
Sabtu, 09 April 2011
Hanya orang biasa...
Oleh : Budi Setiadi (Staf ahli PKS DPR RI)
kumpulan ini ibarat pohon yang terus berbuah manis… makin tinggi batang makin kuat angin menerpa… mungkin satu-dua daun atau dahan tak mampu menahan terpaan angin… karena ia sesuatu yang hidup dan banyak yang menumpang hidup di pohon ini….satu-dua daun mungkin menguning dan berguguran… satu-dua dahan mungkin patah ditiup angin… tetapi pohon berbuah manis ini harus terus tumbuh dan memberi manfaat…
pemeliharaan ilahiyah sudah kita rasakan dan saksikan bersama…. Saksi hidup semua tahapan masih bersama kita hari ini… tanyakan pada mereka bagaimana allah SWT memelihara pohon ini sejak pertamakali benihnya disemai…
ketika mereka masih di periode kapal selam.... orang cuma memandang aneh tanpa banyak komentar.... tapi orang2 yg dipandang aneh ini semakin hari semakin banyak.... hal ini sudah terjadi jauh sebelum partai ini berdiri....
ketika mereka mulai hadir di masjid kampus.... semua gerakan dakwah yang ada di masjid kampus menuding radikal, ekstrimis, fundamentalis bla-bla-bla.... tapi kemudian justru mereka yang akhirnya menjadi pengelola, pengurus, dan pengendali masjid2 kampus tsb.... hal ini sudah terjadi sebelum partai ini berdiri....
ketika mereka mulai hadir di organisasi mahasiswa..... semua gerakan mahasiswa mencibir dan risih dengan 'orang masjid kampus' yang tiba2 hadir dalam sidang mahasiswa.... tapi kemudian justru 'orang masjid kampus' ini yang menyingkirkan banyak gerakan lain dari singasana pimpinan organisasi mahasiswa.... hal ini sudah terjadi beberapa tahun sebelum partai ini berdiri...
lalu ketika alumni 'orang masjid kampus' ini memasuki arena politik..... semua parpol ketar-ketir dengan aksi mereka.... maklum pengurus parpol lain adalah 'kompetitor lama' saat masih mahasiswa duhulu... bayangan pertarungan politik di dunia kampus terasa akan berulang di politik yang sebenarnya…. Di mata semua parpol, PKS yang semakin eksis adalah mimpi buruk yang tak boleh terjadi....
mengapa kader2 PKS selalu diterima di semua periode kompetisi tersebut....???? karena orang yang sudah merasakan manisnya gula tak akan terpengaruh pemikirannya… meskipun semua orang mengatakan gula itu pahit … orang yang sudah merasakan asinnya garam tak akan peduli meskipun seluruh dunia orang mengatakan garam itu rasanya manis….
Dalam buku ‘menikmati demokrasi’, Anis Matta mengatakan: Dunia politik adalah dunia orang-orang kuat…. Kuat jaringan, kuat ekonomi, kuat fisik, dan yang paling utama kuat secara ideology…. Tidak peduli orang itu baik atau jahat, selama masih punya kekuatan maka ia akan terus eksis di pertarungan ini…. Dan tujuan kita berpolitik adalah menjadikan politik sebagai dunia bagi orang kuat yang baik, dan orang baik yang punya kekuatan….
jadi tugas kita semua adalah mengetuk pintu rumah-rumah yang ada disekitar kita…. Baik rumah sebenarnya maupun ‘rumah’ tempat berkumpulnya masyarakat… yang berwujud LSM, organisasi, dan kumpulan lainnya….. berikan buah kebaikan yang dipetik dari pohon PKS…. Biarkan mereka menikmati manisnya, dan merasa nyaman di bawah naungan kerindangannya…. tanpa peduli teriakan anjing menggonggong di pinggir jalan...
kita masuk surga karena amalan kita.... dan bukan karena partai atau jamaah kita... kalimat itu sudah dikumandangkan saat PK berdiri… dan dilanjutkan saat PKS dideklarasikan…. kita sangat yakin bahwa di antara semua pilihan yang ada, maka pilihan ini yang paling dekat menghantarkan kita pada tujuan bersama kita... MENDAPATKAN RIDHA ALLAH, DI DUNIA DAN AKHIRAT....
“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Ia menghasilkan buahnya setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat” (QS Ibrahim 24-25)
(9apr11, pasca insiden di paripurna)
Rabu, 06 April 2011
Orang Lain Di Tengah Kita
Oleh : Ust. Anis Matta
Fajar belum menyingsing ketika itu. Tiga orang laki-laki melangkah gagah menggapai takdir mereka. Senyum mereka lepas. Sorot mata mereka teduh, ada keyakinan dan kerinduan yang menggelora di sana . Mereka baru saja akan memulai sebuah kehidupan baru, kehidupan dari kehidupan yang sesungguhnya, hidupnya hidup; kehidupan akhirat sedetik setelah tiang gantungan menutup nafas mereka.
Sayyid Quthb, Yusuf Hawwas dan Abdul Fattah Ismail. Merekalah ketiga pahlawan itu, yang mengakhiri hidup di tiang gantungan, menjelang fajar hari Senin tanggal 29 Agustus 1966. Sebuah buku kehidupan telah berakhir dalam riwayat kefanaan dunia, tapi sebuah buku kehormatan telah dimulai dalam riwayat keabadian akhirat. Sebuah skenario kebatilan telah dirampungkan dengan sempurna, tapi sebuah skenario kepahlawanan baru saja dimulai dengan indahnya.
Itu peristiwa besar dalam sejarah harakah Islam yang kita catat dengan penuh kebanggaan, dan akan tetap kita kenang dengan penuh kebanggaan. Sebab darah para syuhada itulah yang sesungguhnya mengalirkan energi dalam tubuh harakah Islam, yang membuatnya sanggup bertahan di tengah berbagai macam cobaan dan penderitaan panjang yang menimpanya.
Lelaki yang menggantung Sayyid Quthb bersama kedua rekannya itu adalah Jamal Abdul Nasser. Lelaki yang disebut terakhir ini naik ke panggung kekuasaan Mesir setelah sukses melakukan kudeta militer pada 23 Juli 1952. Kudeta militer yang kemudian dikenal dengan Revolusi Juli itu dirancang melalui kerjasama antara militer dengan Ikhwanul Muslimin. Nasser sendiri, disamping merupakan perwira tinggi militer, juga merupakan seorang kader inti Ikhwan. Selama masa perencanaan dan pematangan revolusi, rumah Sayyid Quthb, yang juga dikenal sebagai pemikir kedua Ikhwan setelah Hasan Al-Banna, merupakan salah satu pusat pertemuan terpenting para tokoh perancang revolusi tersebut.
Dalam segala hal Sayyid Quthb adalah senior. Itu sebabnya Nasser selalu memanggilnya dengan sebutan “abang”. Setelah menjadi presiden, Nasser bahkan menawarkan jabatan apa pun yang diinginkan Sayyid Quthub. Tapi 14 tahun kemudian, Nasser pulalah yang menggantung seniornya, abangnya.
Pelajaran besar
Dalam sejarah pergerakan Islam, ada sebuah fakta yang terulang berkali-kali, bahwa sebagian besar musibah yang menimpa da”wah dan harakah selalu datang dari dalam harakah itu sendiri. Untuk sebagiannya, musibah itu datang dari shaf yang terlalu longgar, yang kemudian tersusupi dengan mudah.
Jangan pernah menyalahkan musuh jika mereka berhasil menyusupi shaf kita. Sebab penyusupan adalah pekerjaan yang wajar yang akan selalu dilakukan musuh. Kita juga akan selalu melakukan hal yang sama. Seperti dulu, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melahirkan banyak tokoh intelijen yang dikenal dengan keahlian menyusup. Misalnya Huzaifah Ibnul Yaman dan Amru Bin ‘Ash. Tapi kalau sekarang malah shaf kita sendiri yang mengalami kebobolan. Tampaknya kita perlu belajar kembali.
Apakah shaf Rasulullah Saw sendiri tidak pernah disusupi? Dalam sebuah perang, penyusupan adalah keahlian inti tim intelijen. Orang-orang Yahudi dan munafiqin berkali-kali mencoba melakukan penyusupan ke dalam shaf Rasulullah. Tapi tidak pernah berhasil.
Begitu harakah Islam mulai membuka diri dengan masyarakat luas, masyarakat yang heterogen, maka mereka akan berhadapan dengan persoalan kontrol organisasi. Pengetatan dan pelonggaran berakar pada konsep harakah sendiri tentang mekanisme kontrol internalnya.
Keterbukaan adalah asas da’wah. Semua manusia mempunyai hak untuk dida’wahi, sama seperti mereka berhak juga untuk ikut berpartisipasi dalam da’wah. Jadi gerakan bawah tanah haruslah dianggap sebagai sebuah pengecualian, yang ditentukan oleh tuntutan kondisi lingkungan strategis da’wah.
Tapi di sinilah letak masalahnya; keterbukaan adalah tuntutan da’wah, tapi keterbukaan juga bisa membawa masalah. Salah satunya adalah penyusupan itu; terlalu ketat akan menutup ruang partisipasi dan rekrutmen, terlalu longgar akan membuka peluang penyusupan. Jadi pertanyaannya adalah bagaimana membangun sebuah organisasi da’wah yang terbuka, tapi tetap rapi dan terkontrol?
Sistem kontrol
Apakah yang harus kita kontrol dalam organisasi da’wah kita? Jawabannya adalah gagasan dan orang. Gagasan perlu dikontrol karena manhaj da’wah kita mengalami proses interaksi yang dinamis dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam organisasi dan pada lingkungan strategis. Prinsip-prinsip da’wah yang bersifat fundamental dan permanen, atau yang biasa disebut dengan tsawabit, dengan pikiran-pikiran yang bersifat variabel, atau yang biasa disebut dengan mutaghayyirat, mengalami proses-proses pengujian dan pembuktian yang rumit dan kompleks.
Benturan-benturan yang berkesinambungan dengan realitas melahirkan dinamika dalam pemikiran yang menjadi sumber kekayaan harakah. Tapi dinamika itu jugalah yang harus dikontrol. Kontrol bukanlah merupakan upaya penjegalan atas munculnya gagasan-gagasan baru. Kontrol dilakukan untuk memastikan bahwa proses kreativitas dan pengembangan pemikiran dalam da’wah berlangsung dengan panduan metodologi yang benar. Keluaran (out put) yang kita harapkan adalah
munculnya gagasan baru yang menjadi sumber kekayaan pemikiran yang mendinamisasi da’wah.
Ambillah contoh bagaimana, misalnya, gagasan tentang penggunaan kekerasan telah mendorong banyak harakah Islam terjebak dalam konflik berkepanjangan dengan penguasa dan masyarakat. Kekerasan bagi mereka adalah cara kilat untuk mengubah masyarakat atau melawan kemungkaran. Apakah munculnya gagasan itu merupakan proses dinamika pemikiran yang murni dari dalam atau ada kekuatan lain yang “mewahyukan” pemikiran itu kepada harakah karena mereka memang menginginkan harakah berpikir dan bertindak begitu?
Kontrol atas orang dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada penyusup dalam organisasi da’wah. Hubungan personal dalam da’wah dilakukan atas dasar kepercayaan atau tsiqah; kepercayaan kepada aqidah, niat, fikrah, akhlak. Tapi kepercayaan itu bersifat subjektif, sedangkan manusia juga mengalami perubahan-perubahan besar di dalam dirinya. Perubahan-perubahan itulah yang perlu kita kontrol; dari saat seseorang menjadi objek da’wah, kemudian bergabung dengan da’wah hingga saat wafatnya.
terakhir ini, seorang aktivis da’wah biasanya mengalami penyimpangan perilaku atau akhlak, larut dalam pergaulan, dan kemudian secara tidak sadar membawa “pesan” orang lain tanpa sadar ke dalam da’wah.
Akhir kata, sistem proteksi gerakan da’wah harus dilakukan dengan dua cara : penguatan kesadaran manhajiah dan penguatan kesadaran intelijen. Kesadaran manhajiah akan memungkinkan kita mengontrol gagasan, sedangkan kesadaran intelijen memungkinkan kita mengontrol orang.
Kamis, 20 Januari 2011
Mulai Berkarya di Tahun 2011
Setiap dari kita memiliki potensi diri yang berbeda-beda yang di berikan oleh Allah Swt, tetapi terkadang dari kita melupakan itu semua. Kita lebih sering melihat potensi orang lain ketimbang potensi yang ada didalam diri kita, sehingga membuat kita merasa kecil diri atau tidak percaya diri dengan apa yang ada di dalam diri kita. Hal ini sering membuat kita cepat putus asa dan tidak percaya diri, tapi apakah kita tahu bahwa Allah Swt, mencipkan mahluknya tidak ada yang sia-sia, Allah Swt menciptakan kita pasti ada maksut dan tujuan kenapa kita hadir di muka bumi ini. Kita sudah pasti di beri kelebihan di dalam diri kita masing-masing untuk berkarya, tapi kita sendiri tidak pernah menyadari dan tidak mau memaksimalkan atau mencari sebenarnya potensi apa yang ada di dalam diri kita ini. kita lebih cendrung mengambil posisi aman atau tidak mau mencoba, malah memilih untuk mengikut kepada orang lain yang kita anggap lebih baik dari pada diri kita, dari pada mengeksplor kemapuan kita, padalah belum tentu orang yang kita ikuti itu lebih baik dari kita. Oke mungkin saja pada satu bidang di lebih baik dari diri kita, tapi di bidang lain mungkin belum tetntu bahkan mungkin kita yang lebih baik dari beliyau. bukan mengikiutinya 100% seperti seekor kerbau yang hidungnya uda di ikati tali, kemana tuannya pergi sang kerbau mengikut saja tampa meronta. Apakah kita mau disamakan dengan seperti kerbau tersebut. mengikut tampa bertanya, bahkan berpikir kemana sebenarnya kita akan pergi, apakah sudah sesuai dengan apa yang kita inginkan atau ini hanya keingin salah satu orang saja.
Terkadang kita terlalu terhanyut akan rasa senioritas, umurnya lebih tua dari saya, dia lebih baik dari kita, rasa-rasa seperti ini lah yang membuat diri kita kecil dihadapan orang lain, karna kita sendiri tidak pernah mau menghargai potensi yang ada di dalam diri kita sendiri. Kita terlalu sering melihat orang lain ketimbang potensi yang ada didalam diri kita, siapa saya, apa yang ada pada diri saya, harus seperti apa saya nantinya. Bukannya kita yang harus mengikuti cara dan penampilan dia, atau apa yang telah dia capai seperti punya mobil banyak, rumah banyak, usaha di mana-mana, itu gaya dan impian dia, masa depan dia, pola pikir dia, tetapi itu bukan kita. Walaupun kita memiliki kesamaan dengan apa yang telah dia capai. terkadang juga kita selalu berbicara kata si anu, kata si itu, kita tidak pernah berkata ini kata saya dan ini menurut saya. Jadi didalam diri kita masi ada diri orang lain dan pola pikir orang lain, berarti selama ini saya masi numpang pada tubuh ini, belum sepenuhnya menjadi tubuh saya dan menjadi saya seutuhnya. Yang seharusnya adalah, ini kata saya atau ini menurut analisa saya atau menurut pemikiran saya, itu yang seharusnya kita katakan atau yang terlontar dari setiap perkataan dan tindakan kita, buka sebaliknya. kita harus menjadi diri kita sendiri bukan menjadi orang lain.
Yang perlu dicermati bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda-beda dari orang lain, untuk meraih impiannya, tinggal kita mau atau tidak mencari jalan hidup kita sendiri, untuk menemukan kesuksesan kita atau kebahagiaan kita peribadi buka kebahagiaan yang semu, bukan kesuksesan dan kebahagiaan orang lain yang kita kejar dan kita dambakan. Orang lain biarlah dia berjalan dengan apa yang dia pikirkan, tapi kita juga harus bisa berjalan dengan rel/jarul yang kita disain dan kita buat sendiri.
Banyak pengharapan di tahun 2011 ini untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik untuk keluarga dan bangsa ini. Banyak juga ide-ide yang harus segera di realisasikan agar tidak menjadi wacana di kepala atau di atas kertas saja. Mulailah kita bersama-sama untuk merealisasikan itu semua dan menjadi diri kita sendiri.
Tulisan ini terinspirasi setelah saya bertemu dan bercerita dengan seseorang pada tgl 19/01 di suatu tempat, membuat saya terbuka kembali, untuk kembali belajar menulis, dan mengaktifkan blogs peribadi ini. Walaupun banyak kata-kata yang rancuh di tulisan perdana saya di tahun ini, mudah-mudahan ini bisa menjadi awal baru di tahun ini untuk saya terus berkarya di tahu ini di dunia menulis.